Kita boleh miskin harta, tapi jangan miskin pengetahuan. Prinsip ini sering kali kita dengar. Bahkan kita sampaikan juga kepada ana-ponakan kita. Lalu, siapakah yang paling bertanggung jawab terhadap perolehan pengetahuan anak? Orang tuanya, tentu saja. Rasulullah saw bersabda: Sebagian dari kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarkan menulis, mendidik, memberi nama yang baik dan menikahkannya apabila sudah baligh. (HR. Ibnu Hibban). Maka orang tua menyekolahkan anaknya. Anak belajar di sekolah. Namun, mereka bisa juga belajar di perpustakaan, lewat internet, dan dari kehidupan sehari-hari. Dari belajarlah mereka memperoleh pengetahuan. Pengetahuan adalah kekuatan. Ia bisa menjadi sumber daya untuk menciptakan kemajuan hidup. Ia bisa bisa pula menjadi panduan untuk mengembangkan potensi diri. Kelak anak malah menggunakannya untuk bekerja, mengolah berbagai sumber daya. Kalau pada satu saat mereka tidak mampu, hendaklah mereka memandangnya sebagai masalah sementara. Masalah itu akan segera selesai setelah belajar lagi. Belajar lantas bisa menjadi investasi untuk mencapai hasil yang spektakluer (bersambung).
(28/11/2022)