Tambang batu bara ilegal di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, meninggalkan kerusakan alam yang tak terkira. Penanaman kelapa sawit di Papua Barat juga menghancurkan hutan di sana. Orang Asli Papua di sekitar hutan itu seperti tercerabut dari akarnya. Namun, pengrusakan alam itu belum berhenti. Perusak yang bersembunyi di balik nama perusahaan pertambangan dan konsesi hutan dengan sigapnya mencari korban baru. Lalu kapan mereka berhenti merusak alam? Mungkin kita tak berdaya mencegahnya. Bukankah mereka bekerja sama dengan pihak keamanan dan menyuap penguasa? Namun, Allah tidak akan membiarkannya merusak alam terus-menerus. Simaklah firman-Nya: Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsung pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan (QS. Yunus: 81). Berarti akan ada waktu untuk menghentikannya. Akan ada pula waktu untuk merestorasinya. Marilah kita bersabar menunggu waktu itu sembari mencari orang kuat yang akan diusulkan kepada partai politik menjadi pemimpin nasional. Untuk apa? Agar memimpin Indonesia berpihak kepada rakyat. Bukan pada oligarki (habis).
(25/11/2022)