Sebuah berita di Detikcom, 03/10/2022-17.50: Ketua PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mendapat desakan mundur buntut tragedi Kanjuruhan. Iwan Bule tak ambil pusing. Dia mengaku tak mempermasalahkan adanya desakan tersebut. “Ooo… apa namanya, desakan ya, biar semua orang bisa bicara apa saja ya,” kata Iwan Bule lalu tersenyum saat ditanya di Mapolres Malang. Dia akan fokus dalam penanganan korban Tragedi Kanjuruhan. Apa respon kita? Cemas. Iwan melanggar etiket, tidak sopan. Dia senyum di tengah suasana duka. Iwan tidak etis. Dia tidak tidak peduli dengan desakan mundur. Tapi, dia masih bermoral. Dia menangani korban Tragedi Kanjuruhan. Kalau dia ingin disebut etis, usai menangani korban Tragedi Kanjuruhan, dia mundur sebagai Ketua Umum PSSI. Mungkinkah itu terjadi? Entahlah! Kita tidak tahu apa yang ada dalam hati Iwan. Kalau hatinya sakit, kita semakin cemas. Dia dalam bahaya. Simaklah firman Allah ini: Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta (QS. Al Baqarah: 10).
(04/10/2022)