Enembe

Ketika Lukas Enembe menjadi Bupati Puncak Jaya selama dua periode (2001-2012), kondisi finansialnya tentu meningkat. Dia bisa hidup lebih nyaman. Ketika Enembe terpilih sebagai Gubernur Papua juga dua kali (2013 dan 2018), dia tak terkendala soal finasial. Dia bisa menyiapkan investasi untuk kehidupan di masa tua. Rasa percaya dirinya makin tinggi. Namun, memasuki tahun keempat periode kedua sebagai Gubernur Papua, Enembe terlilit masalah. Dia didakwa KPK mengorupsi uang sebanyak Rp 560 milyar. KPK tentu sudah mengkalkulasikan ini dengan benar. Pada awalnya pengacara Enembe tidak percaya dengan dakwaan itu. Masyarakat Papua pun tak rela KPK memeriksa Enembe. Namun, kini KPK konon bisa memeriksa Enembe. Tapi, di Papua. Kita pun menunggu hasilnya. Sembari menunggu, kita perlu mempertahankan kesadaran:  uang bukan segala-galanya. Ia hanya sarana untuk mencapai kebahagiaan. Harta yang kita kuasasi kini hanya titipan Allah. Simaklah firman Allah berikut: Sesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah, dipusakakannya kepada hambaNya yang dikehendakiNya (QS. Al A’raf: 128).

(23/09/2022)

Author: Ana Nadhya Abrar

Gagal menjadi jurnalis profesional, tapi berhasil meraih jabatan profesor jurnalisme. Itulah peruntungan hidup Prof. Ana Nadhya Abrar, M.E.S., Ph.D. yang dikukuhkan sebagai guru besar Jurnalisme di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 10 Maret 2022. Di samping mengajar jurnalisme, dia juga rajin menulis. Selain ratusan artikel dan kolom untuk media massa, dia juga telah menulis dan menyunting puluhan buku. Penulisan biografi adalah spesialisasinya sebagaimana tergambar dari pidato pengukuhannya sebagai guru besar dengan judul “Menarik Garis Batas Jurnalisme dalam Penulisan Biografi”. -Hasril Caniago

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *