Alam

Siapa sih yang tidak merindukan pemandangan alam yang menyejukkan mata? Siapa pula yang tidak merindukan pemandangan permukaan danau bagai cermin biru memantulkan gumpalan kapas putih? Siapa juga yang tidak merindukan pemandangan awan berarak di sekitar gunung ibarat lukisan nan indah? Demi memuaskan kerinduan itu, kita rela membelanjakan uang untuk berwisata alam. Setelah berhasil memuaskan kerinduan, lalu apa? Semangat bergelora. Rasa bahagia tiba. Kita pun siap berkarya.  Bagaimana dengan objek wisata alam yang ditinggalkan? Akan tetap sebagai objek. Ia bisa tetap, bisa pula berubah. Idealnya ia tetap, sehingga bisa dinikmati oleh generasi berikutnya persis sama dengan yang kita nikmati. Apalagi Allah pernah berfirman: Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan (QS. Al Qashash: 36). Namun, tidak sedikit objek itu beralih fungsi dan rusak. Kasihan generasi berikutnya.

(07/09/2022)

Author: Ana Nadhya Abrar

Gagal menjadi jurnalis profesional, tapi berhasil meraih jabatan profesor jurnalisme. Itulah peruntungan hidup Prof. Ana Nadhya Abrar, M.E.S., Ph.D. yang dikukuhkan sebagai guru besar Jurnalisme di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 10 Maret 2022. Di samping mengajar jurnalisme, dia juga rajin menulis. Selain ratusan artikel dan kolom untuk media massa, dia juga telah menulis dan menyunting puluhan buku. Penulisan biografi adalah spesialisasinya sebagaimana tergambar dari pidato pengukuhannya sebagai guru besar dengan judul “Menarik Garis Batas Jurnalisme dalam Penulisan Biografi”. -Hasril Caniago

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *