Semuanya seperti menjadi rutin saja. Kita mencari informasi lewat mesin. Memasukkan kata kunci, lalu muncul apa yang kita cari. Kita menggunakan sebuah aplikasi lewat gadget, kemudian urusan kita beres. Yang rutin itu tampaknya seperti kejadian biasa saja. Namun, ketika muncul buku Matinya Kepakaran karya Tom Echols tahun 2018, barulah kita kaget. Ternyata ada akibat buruk dari yang kita anggap biasa itu. Orang yang terbiasa mengandalkan mesin pencari informasi berbasis internet itu sok tahu. Mereka tidak memiliki argumen berdasarkan prinsip dan data. Anehnya, mereka merasa bisa mengalahkan para ahli. Mereka menafikan peran guru. Ini mendurhakai Allah. Soalnya, Allah pernah berfirman: Bertanyalah kepada orang yang punya pengetahuan, kalau kamu tidak tahu (QS. An Nahl: 43). Kini muncul metaverse, internet yang ditingkatkan. Ia memungkinkan kita keluyuran secara virtual: menonton konser virtual dan melihat karya seni digital. Ia bisa menciptakan kemampuan berteleportasi dari satu pengalaman ke pengalaman lainnya. Luar biasa. Kita diuji dengan berlimpahnya nikmat teknologi.
(06/09/2022)