Kami tidak bisa memberi souvenir yang bisa dijadikan kenangan. Bapak terima saja sertifikat ini, katanya sembari mengangsurkan sertifikat yang sudah berpigura itu. Saya menerimanya dengan senyum terbuka sembari mengucapkan terima kasih. Memang sertifikat itu secarik kertas. Tidak bisa diuangkan (kalau seripikat tanah bisa “disekolahkan” untuk memperoleh uang). Tapi, ia bukan kertas biasa. Ia disiapkan jauh hari secara serius. Sebagai hasil pemaknaan IAIN Madura terhadap diri saya. Pemaknaan itu terhubung dengan hasil pembelajaran dan pengalaman saya. Maka sertifikat itu merupakan bagian dari nilai dan keberhargaan diri saya. Namun, keberhargaan itu tidak datang berkat usaha saya sendiri saja. Ia muncul juga karena ridha Allah dan pertolongan manusia. Jangan heran kalau saya harus peduli terhadap sesama manusia. Ini merupakan perintah Allah: Dan tolong-menolong lah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. (QS. Al Maidah: 2). Tolong-menolong ini merupakan bentuk konkret kepedulian.
(03/09/2022)