Sudah 45 Tahun “Pengakuan Ana Nadhya Abrar”

Pembaca yang budiman,

Menulis sepertinya sepele saja. Namun, bila dilihat lebih dalam, ia menggambarkan hal kecil yang bisa jadi besar. Bisa pula jadi pembelajaran bagi generasi berikutnya. Wajar bila guru perlu mendorong orang menulis. Ya, mendorong. Bukan menggurui atau memerintahkan. Soalnya, tidak semua orang merasa senang disuruh dan diperintah. Maka penulisan buku kecil tidak bermaksud untuk menggurui, bukan pula memerintahkan menulis. Hanya menyemangati pembaca untuk menulis.

Ebook lengkapnya silakan baca di sini!

Author: Ana Nadhya Abrar

Gagal menjadi jurnalis profesional, tapi berhasil meraih jabatan profesor jurnalisme. Itulah peruntungan hidup Prof. Ana Nadhya Abrar, M.E.S., Ph.D. yang dikukuhkan sebagai guru besar Jurnalisme di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 10 Maret 2022. Di samping mengajar jurnalisme, dia juga rajin menulis. Selain ratusan artikel dan kolom untuk media massa, dia juga telah menulis dan menyunting puluhan buku. Penulisan biografi adalah spesialisasinya sebagaimana tergambar dari pidato pengukuhannya sebagai guru besar dengan judul “Menarik Garis Batas Jurnalisme dalam Penulisan Biografi”. -Hasril Caniago

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *