PEMBUKA KATA

Pembaca yang Budiman,

Pada mulanya, ada permintaan dari seorang pembimbing disertasi dari University of Malaya. Dia ingin mengetahui tentang hasil riset saya. I need some information from you as follows: Email, Research website (if available), and Field of Specialization,” tambahnya. Informasi tersebut akan dipakainya untuk mengajukan saya sebagai salah seorang penguji disertasi bimbingannya. Saya tidak bisa menginformasikan situs penelitian saya karena saya memang tidak punya. Saya hanya bisa menyampaikan spesialisasi saya: jurnalisme. Saya dikukuhkan sebagai profesor jurnalisme Universitas Gadjah Mada pada 10 Maret 2022.

Setelah mengirimkan jawaban itu, saya mulai berpikir tentang kemungkinan membuat situs penelitian saya. Namun, tujuannya bukan hanya untuk memperoleh peluang menguji disertasi mahasiswa di luar negeri. Bukan pula untuk pamer. Tetapi, lebih jauh dari itu. Untuk mempertanggungjawabkan profesi saya. Khalayak punya hak untuk mengetahui kinerja saya. Soalnya, gaji saya sebagai pegawai negeri dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).  Tunjangan kehormatan saya sebagai profesor juga diambilkan dari APBN.

Maka inilah jadinya, Pembaca. Sebuah laman yang memperlihatkan kecintaan saya kepada jurnalisme. Sebuah laman berjudul Membaca Ana Nadhya Abrar. Ya, lewat laman ini Anda bisa mengetahui siapa saya. Soalnya, melalui laman ini, saya menunjukkan jejak Mengajar Jurnalisme, Menelaah Jurnalisme, dan Mempraktikkan Jurnalisme (3MJ) yang saya tinggalkan.

Apa persis isinya? Saya suguhkan, pertama Visi Hidupku, yakni visi saya sebagai manusia biasa. Yakni gambaran ideal yang akan saya ciptakan tentang diri sendiri. Untuk mewujudkannya, saya menjalankan tiga misi. Misi inilah yang saya kerjakan dalam mempraktikkan 3MJ.

Kedua, Jejak Menelaah Jurnalisme. Dalam menelaah jurnalisme, dasarnya adalah kerisauan terhadap realitas media jurnalisme yang ada dalam kegiatan praktis. Untuk itu, diperlukan pemahaman tentang masalah yang muncul. Memang tidak semua masalah bisa diselesaikan. Namun, pada tataran etis, ada penyelesaian yang berkonteks praktis. Ini bisa dilihat melalui: (i) Jurnal Berbahasa Inggris dan Buku Berbahasa Indonesia.

Ketiga, Jejak Mengajarkan Jurnalisme. Secara etis kewajiban dosen itu hanya tiga: menyampaikan rencana pengajaran (silabi), menjawab pertanyaan mahasiswa, dan menilai mahasiswa. Kalau saya tidak melakukan ketiga hal ini, sesungguhnya saya melanggar kaidah etis. Saya harus memperolah sanksi etis. Namun, saya hanya menyajikan silabi mata kuliah tentang jurnalisme yang saya ampu.

Keempat, Jejak Mempraktikkan Jurnalisme. Seberapa banyakkah pemerhati atau penikmat jurnalisme yang juga mempraktikkan jurnalisme? Biasanya kalangan pemerhati dan penikmat jurnalisme merasa enggan mempraktikkan juralisme. Bukan apa-apa. Khawatir repot saja. Namun, saya bersedia untuk repot. Soalnya, saya  pernah menjadi reporter media pers sebelum jadi profesor jurnalisme. Namun, praktik itu saya wujudkan dalam bentuk menulis novel, biografi dan status di WhatsApp menggunakan teknis jurnalisme.

Kelima,  Pidato Pengukuhan Guru Besar. Keberadaan saya sebagai seorang profesor jurnalisme sering dilihat dari pidato pengukuhan saya. Pandangan ini disampaikan oleh mereka, baik yang berada di lingkungan akademik, maupun di lingkungan praktis. Maka, saya merasa perlu menampilkan pidato pengukuhan guru besar saya di sini.

Keenam, Jejak Menguji Disertasi. Untuk memenuhi rasa ingin tahu mereka yang ingin mengajak saya menguji disertasi bimbingannya, seperti yang saya tulis di awal tulisan ini, saya tampilkan juga tabel kegiatan saya menguji disertasi. Ini penting. Dari sinilah lahirnya ide membuat laman ini.

Sampai kapan saya akan meninggalkan jejak ini? 

Saya tidak pernah berpikir untuk menghentikannya. Saya malah bertekad untuk terus membuat jejak sesuai dengan perkembangan diri saya mempraktikkan 3MJ. Namun, tidak semua isi rubrik tersebut bisa saya perbarui. Kecuali itu, Anda sendiri belum tentu setuju dengan muatan informasi yang dikandung jejak itu. Apa pun sikap Anda, sah. Informasi apa pun yang dikandung jejak tersebut, sedikit banyak akan  memperkaya wawasan Anda tentang jurnalisme.

Dalam semangat yang terakhir itulah saya berharap selalu diberi Allah kekuatan untuk meninggalkan jejak 3MJ yang pantas.

Selamat menikmati.